Sabtu, 06 Desember 2014

Indikator Ulangan PAI IX semester Ganjil 2014

1 menjelaskan  bacaan Al Syamsiyah terdapat pada  Attien
2 Menyebutkan arti dari  lafadz  ٱلْبَلَدِ ٱلْأَمِينِ
3 Menyebutkan arti dari  lafadz  خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ 
4 Menyebutkan arti dari kalimat                                   لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍۢ             
5 5menunjukkan terjemahan ayat              .فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُمَمْنُونٍۢ.   diiatas adalahْ
6 menjelaskan Seseorang yang memfasilitasi sarana pendidikan pahalanya adalah surga. Karena dana tersebut merupakan
7 menjelaskan   kewajiban menuntut ilmu bagi kaum muslimin adalah kewajiban individual atau.... 
8  menunjukkan kalimat yang bahwa umat Islam harus belajar ilmu pengetahuan
9  menunjukkan arti  Penggalan hadis
10 menentukan yag bukan   keutamaan orang yang berilmu,
11 menjelaskn keutamaan  Seseorang yang membaca satu huruf dari kitabullah 
12 menyebutkan arti  dari nama lain dari akhir, diantaranya adalah yaumul hisab
13 menyebutkan   tanda-tanda kiamat sugra 
14 menyebutkan yang bukan  tanda-tanda kiamat kubra
15 menjelaskan nama sebuah padang  Setelah dibangkitkan dari alam kubur
16 Menyebutkan nama hari dimana  amal perbuatan manusia akan ditimbang
17 Menjelaskan   Urusan yang pertama akan dihisab 
18 menyebutkan  Sifat menerima keadaan (rezeki) yang diperoleh apa adanya 
19 menyebutkan  Sikap manusia yang selalu merasa kurang atas rezeki yang didapatnya disebut…. 
20  menjelaskan isi hadits tentang qonaah
21 menjelaskan Orang yang memiliki sifat qanaah
22 menjelaskan   Lawan dari sikap qana’ah 
23 menyebutkan   toleransi dalam bahasa Arab 
24
menyebutkan arti  ayat
25 3.  menyebutkan nama ibadah yaitu   menyembelih binatang pada hari ketujuh kelahiran seorang bayi sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah swt 
26  menyebutkan jumlah kambing yang disembelih  bagi bayi laki-laki 
27 menyebutkan  syarat-syarat binatang untuk akikah, kecuali…. 
28  menjelaskan keutamaan   daging akikah  disedekahkan 
29 menjelaskan arti Kurban secara bahasa 
30  menjelaskan hukum  Menyembelih hewan qurban
31 menjelaskan binatang yang bukan dari nama  binatang untuk berkurban
32 menyebutkan arti  Surat Al- Kausar “Maka kerjakanlah sholat karena Tuhanmu dan… 
33 menjelaskan nama bacaaan dalam sunah haji
34 menjelaskan tentang    “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia kepada Allah
35 menyebutkan  yang bukan  syarat haji, …. 
36 menyebutkan jumlahnya  rukun haji …. 
37 menyebutkan nama ibadah yaitu Niat atau menyengaja mulai mengerjakan haji atau umroh
38  menyebutkan nama ibadah yaitu  Hadir di Padang Arofah pada tanggal 9-10 Dzulhijjah 
39 menyebutkan nama seni yaitu   Seni budaya yang berkembang di Nusantara sebelum kedatangan agama Islam
40 menyebutkan nama seni yaitu Seni budaya lokal yang dijadikan media dakwah Islam 
1 Salinlah Ayat Al Qur’an dibawah ini dengan benar
2 1. Artikan  lafadz hadits tentang  ilmu dibawah ini 
3 2.    Sebutkan tiga  tanda-tanda hari kiamat
4 Berilan contoh bentuk perilaku tasamuh di lingkungan
5 Jelaskan perbedaan haji dan umrah

Rabu, 21 Mei 2014

indikatar ulangan pendais VIII semester genap 2014




1 1. Menjelaskan  Qalqalah menurut bahasa
2 Menjelaskan  nama huruf, , , , ,   
3 Menjelaskan pembagian qolqolah
4 Menjelaskan   dua bacaan dalam potongan ayat          ( ghunah /bilagunah qolqolah kubra /sughro )
5 Menjelaskan bacaan qolqolah kubra / sughra
6 Menjelaskan  salat sunat  yang Mengiri salat fardhu yang lima waktu
7 Menjelaskan  solat dua rakaat sebelum salat solat subuh
8 Menjanelaskan praktek sholat sunat yang di praktekkan orang
9 Menjelaskan sholat ba’diayah yang benar
10 Menjelaskan ketentuan sholat rawatib
11 menjelaskan Salah  satu  manfaat dari  mengerjakan salat  sunah rawatib
12 MenjelaKan cara baca Surah al-Fatihah dalam salat sunah rawatib
13 Menjellaskan bacaan yang  mengandung bacaan mad  wajib muttas.il
14 Menjelaskan nama bacaan pada  potongan ayat yang bergaris bawah
15 Menjelaskan arti tanda waqof dalam Al qur’an
16 Mnentukan pasangan yang tepat di tabel
17 Menyebutkan isi perintah dari ayat Al Qur-an
18 Menyebutkan Nabi dan Rasul yang ada didalam Al Qur’an
19 Menentukan pengertian  seorang menerima wahyu untuk dirinya sendiri
20 Menentukan pengertian  seorang yang  menerima wahyu untuk umatnya
21 Menyebutkan  Rasul Ulul Azmi
22 Menyebutkan nama Nabi yang memiliki mukjizat dapat menghidukan orang mati
23 Menyebutkan nama nabi yang memiliki mukjizat yang memancar air oleh jemarinya
24 Menyebutkan nama do’a sebelelum dan sesudah makan .... no 25 dan 26
25 Menjelaskan yang baik digunakan dalam makan 
26 Adab makan yang benar jika kita bersama orang yang lebih tua 
27 disajikan ayat al qu,an  tentang makan dan minum , siswa dapat menentukan perintah  isi ayat tersebut 
28 Menentukan arti halalan toyiban 
29 Menjelaskan sebab rasa denam
30 Menjelaskan yang bertolak belakang dengan dendam
31 Menjelaskan Salah satu  cara menghindari   sifat dendam
32 Menjelaskan sebab Memperturutkan dendam merupakan perbuatan
33 Menjelaskan sikap  kita apabila disakiti,dan org tersebut menyadari kekhilafannya 
34 Menjelaskan orang yang mempunyai prinsip lain dibibir lain dimulut
35 Menggolongkan berbuat curang, dusta, ingkar janji, dan menipu 
36 Menjelaskan yang tidak termasuk cirri-ciri orang munafik  
37 Menjelaskan Yang bertolak belakang dengan munafik 
38 Menentukan arti munafik menurut istilah
39 Menjelaskan jenis binatang yang dihalalkan 
40 Menjelaskan surat alamaidah ayat 3
41 Menjelaskan jenis binatang yang tidak termasuk dihalalkan
42 Menentukan arti dari potongan ayat surat al maidah  ayat 3
43 Menjelaskan salah binatang  yang haram di konsumsi
44 Menjelaskan salah binatang  yang haram di konsumsi
45 Menjelaskan Ulama yang pertama kali memberikan tanda titik dan baris pada huruf-huruf Al Qur’an
   
1 Menjelaskan pengertian qolqolah
2 Menentukan nama bacaannya (qolqolah sughra dan kubra )
3 Menjelaskan arti munafik
4 Menjelaskan binaatang yang halal
5 Menjelaskan Ulama yang pertama kali memberikan tanda titik dan baris pada huruf-huruf Al Qur’an






Senin, 05 Mei 2014

SEJARAH DAN KEUTAMAAN RATIBUL ATHOS

                          SEJARAH DAN KEUTAMAAN RATIBUL ATHOS
Bacalah walaupun panjang postingsn ini,tp sangat bermanfaat buat kita jama'ah majelis Rasulullah yg sering baca Ratib ini
Makna Ratib Kata Ratib diambil dari kata Rotaba Yartubu Rotban Rutuuban atau Tarottaba Yatarottabu Tarottuban, yang berarti tetap atau tidak bergerak. Jadi kata Ratib menurut Lughot (bahasa) artinya kokoh atau yang tetap. Sedangkan menurut istilah, Ratib diambil dari kata Tartiibul-Harsi Lil-Himaayah ( penjagaan secara rutin untuk melindungi sesuatu atau seseorang ). Apabila disebuah tempat ada bala tentara yang berjaga guna melindungi masyarakat, maka mereka disebut Rutbah, dan jika yang berjaga satu orang maka disebut Ratib, para ulama berpendapat makna Ratib adalah kumpulan atau himpunan ayat-ayat Al-qur’an dan untaian kalimat-kailmat dzikir yang lazim diamalkan atau dibaca secara berulang-ulang sebagai salah satu cara untuk bertaqorrub (mendekatkan diri kepada Allah SWT)
Keberkahan Ratib Al-Habib Umar Bin Abdurrahman Al-Atthos.Ratib Habib Umar yang dibari nama Azizul Manl Wafathul Babil Wisol seperti dikatakan oleh Al-Habib Ali bin Hasan AL-Atthos di dalam kitab Al-Qirthos bagian kedua juz pertama : “ Ratib Habib Umar merupakan hadiah yang tertinggi dari Allah bagi umat Islam melalui Habib Umar “.ketahuilah bahwa Ratib yang besar dan Hizib yang kokoh dan sumber yang murni ini, yaitu Ratib Habib Umar Al-Atthos terkandung didalamnya rahasia-rahasia dan Nur-Nur, manfaat yang besar, faedah-faedah yang luar biasa tinggi nilainya, dan tak dapat diperkirakan batas kekuatan pemeliharaanya.
Al-Habib Ali bin Hasan Al-Atthos mengatakan sepengetahuan kami Al-Habib Umar tidak ada sesuatu yang di tinggalkannya berupa bekas peninggalan ( seperti kitab atau masjid terkecuali Ratib ini ) maka dengan jelas Ratib ini diintisabkan kepada pribadinya langsung.
As-Sayyid Al-Imam Isa bin Muhammad Al-Habsyi berkata : “Bahwa sering kami mendengar Al-Habib Umar dalam pembicaraan-pembicaraanya selalu menyebutkan kelebihan dan kebesaran Ratib ini dan beliau mengtakan banyak orang yang datang kepadanya mengeluhkan tentang kesempitan penghidupan mereka, maka mereka disuruhnya membaca dengan zikir Tauhid sesudahnya Ratib, mereka pun mengamalkannya dan Allah Ta’ala lepaskan semua kesulitan mereka, dengan berkat beliau dan Ratibnya.
As-Sayid Isa pun mengatakan bahwa ada orang dipercayai mengabarinya bahwa dia mendengar dari Syeikh Ali bin Abdullah Ba-Ross (beliau adalah murid terdekat merangkap Khodam Habib Umar ) berkata : “ Saya melihat sebuah kitab tertulis disitu bahwa barang siapa yang merutinkan membaca Ratib ini diharapkan akan terampuni semua dosa-dosanya”.
Adapula jama’ah dari Al-Mukhtamadun ( yang dipercaya ) mereka mengkisahkan apa yang mereka ketahui mengenai apa yang terjadi atas diri As-Sayid Alwy bin Alwy bin Abdullah ibn Al-Musawwa , yaitu pada tahun terakhir hayatnya beliau berziarah ke kota Tarim, Sayid Alwy jatuh sakit, sakit yang membawa kepada ajalnya, sehingga nyaris terjadi pada saat itu juga, melihat keadaan itu maka Al-Habib Abdullah bin Alwy Al-Haddad berkata kepadanya : “ Wahai Sayid Alwy, ketahuilah bahwa ajalmu telah tiba saatnya dan tidak diragukan lagi”. Maka dijawab oleh Sayid Alwy : “ wahai Habib Abdullah do’akan saya agar saya dapat penundaan umur sehingga saya bisa sampai kerumah saya dikota Amed dan berkesempatan melihat anak-anak saya dan berkumpul bersama keluarga saya “. Dijawab oleh Habib Abdullah bin Alwy Al-Haddad : “ Engkau perbanyaklah mengucapkan apa yang diucapkan oleh Al-Habib Umar Al-Atthos dalam Ratibnya yaitu :
"Wahai Yang Maha berlemah lembut, engkau selamanya begitu, berlemah lembutlah terhadap kami dalam segala kejadian, sesungguhnya engkau Maha berlemah lembut dan takkan berubah, berlemah lembutlah terhadap kami dan kaum muslimin ".
Ucapkanlah terus sampai engkau tiba ditempatmu “. Maka mulai saat itu juga Sayid Alwy mengulang-ulangi ucapan itu dan beliau berkata : “ Saat itu juga saya mendapat kesembuhan dan bertolak pulang dari Tarim sambil mengulang-ulangi disepanjang perjalanan, sampai saya tiba di kota Amed dengan selamat, beliau sempat tinggal bersama keluarganya selama dua bulan terhitung dari waktu tibanya di rumahnya, setelah itu wafat ke rohmatulloh di rumahnya.
Al-Habib Ali Hasan Al-Atthos menceritakan bahwa ada penduduk satu dusun yang terkenal dengan sebutan “Al-Mas’ud” yaitu satu kabilah dari kabilah Nawwah, mereka ini memiliki keyakinan yang kuat dan mencintai Al-habib Umar ( Shohibur Ratib ), mereka juga memiliki kebiasaan membaca Ratib dimana pun mereka berada, begitu pula saat-saat mereka turun gunung, baik laki-lakinya maupun wanitanya, malah termasuk anak-anak mereka pun turut membacanya, dan saya sendiri pernah turun ketempat mereka dan saya lihat kebanyakan mereka menghapalnya diluar kepala, benar keadaannya seperti apa yaang disampaikan dan dicertitakan orang-orang itu kepada saya.
Kemudian ada pula yang memberitahu saya bahwa, pada sewaktu kunjungan saya kedusun Al-Mas’ud bertepatan mereka akan diserang oleh musuh mereka dari dusun yang lain dengan jumlah yang besar, dan mereka (Al-Mas’ud) tidak menyadari akan ancaman itu dan mereka tetap dengan kebiasaan mereka yaitu tiap malam membaca Ratib ini, dan pada suatu malam, ada yang mengintai mereka, beberapa orang mata-mata dari pihak musuh itu, untuk memperhatikan keadaan AL-Mas’ud itu dan situasi setempat, pada saat pengintaian itu mereka mendengar penduduk Al-Mas’ud sedang membaca :
" Dengan nama Allah kami beriman dengan Allah dan siapa beriman dengan Allah tidak ada yang perlu ditakutkannya ".
Mendengar itu salah seorang dari mata-mata itu, dan rupanya dialah ketuanya, maka dia berkata kepada kawan-kawannya :” Aku kasihan kepada kalian ( yaitu kawan-kawannya sendiri ) jika kamu menggangu mereka kamu sendirilah yang akan binasa, kemudian dia berkata lagi kepada teman-temannya itu : “jangan kamu ganggu lagi mereka itu untuk selamanya”, mereka pun lalu kembali ke rombongan mereka dan membatalkan rencana mereka semula.
Sungguh tulisan yang ringkas ini tak mampu mengungkapkan kemulian serta keutamaan Ratib Al-Habib Umar Al-Attos yang begitu luas dan begitu dalam hanya kami ingin mengambil keberkahan dari Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-Atthos mudah-mudahan kita dapat Ratib ini dan semoga kita di kumpulkan bersama beliau rhm serta orang-orang yang mencintai dan dicintai beliau rhm. Amien.
Sumber : “Kitab Al-Qirthas Lil-Habib Ali bin Hasan Al-Atthos”
Sumber Kelebihan Ratib: Huraian Ratib Al-Habib Umar bin Abdul Rahman Al-Attas
Makna Ratib
Perkataan Ratib mempunyai banyak arti. Ratib yang dimaksudkan di sini berasal dari perkataan (rattaba) bererti mengaturkan atau menyusun. Ratib adalah sesuatu yang tersusun, teratur dengan rapinya. Sembahyang sunnah Rawatib adalah antara sembahyang-sembahyang sunnah yang diamalkan pada waktu-waktu yang tertentu oleh Nabi s.a.w. Ratib al-Attas mengandungi zikir, ayat-ayat al-Quran dan doa-doa yang telah sedia tersusun oleh al-Habib Umar bin Abdul Rahman al-Attas yang juga dibaca pada waktu-waktu yang tertentu.
Istilah Ratib digunakan kebanyakkannya di negeri Hadhramaut dalam menyebut zikir-zikir yang biasanya pendek dengan bilangan kiraan zikir yang sedikit (seperti 3, 7, 10, 11 dan 40 kali), senang diamalkan dan dibaca pada waktu-waktu yang tertentu iaitu sekali pada waktu pagi dan sekali pada waktu malam. Terdapat Ratib al-Haddad, Ratib al-Aidrus, Ratib al-Muhdhor dan lain-lain.
Keutamaan Ratib
Berkata sebilangan ulama ahli salaf, antara keutamaan ratib ini bagi mereka yang tetap mengamalkannya, adalah dipanjangkan umur, mendapat Husnul-Khatimah, menjaga segala kepunyaannya di laut dan di bumi dan senantiasa berada dalam perlindungan Allah.
Bagi mereka yang mempunyai hajat yang tertentu, membaca ratib pada suatu tempat yang kosong dengan berwuduk, mengadap kiblat dan berniat apa kehendaknya, Insya-Allah dimustajabkan Allah. Para salaf berkata ia amat mujarrab dalam menyampaikan segala permintaan jika dibacanya sebanyak 41 kali.
Antara kelebihan ratib ini adalah, ia menjaga rumahnya dan 40 rumah-rumah jirannya dari kebakaran, kecurian dan terkena sihir. As-Syeikh Ali Baras berkata: “Apabila dibaca dalam suatu kampung atau suatu tempat, ia mengamankan ahlinya seperti dijaga oleh 70 pahlawan yang bekuda. Ratib ini mengandungi rahsia-rahsia yang bermanfaat. Mereka yang tetap mengamalkannya akan diampunkan Allah dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di laut.”
Bagi mereka yang terkena sihir dan membaca ratib, Insya-Allah diselamatkan Allah dengan berkat Asma’ Allah, ayat-ayat al-Quran dan amalan Nabi Muhammad s.a.w.
Al-Habib Husein bin Abdullah bin Muhammad bin Mohsen bin Husein al-Attas berkata: “Mereka yang mengamalkan ratib dan terpatuk ular nescaya tidak akan terjadi apa-apa pada dirinya. Bagi orang yang takut nescaya akan selamat dari segala yang ditakuti. Pernah ada seorang yang diserang oleh 15 orang pencuri dan dia selamat.”
Pernah datang satu kumpulan mengadu akan hal mereka yang dikelilingi musuh. Al-Habib Husein menyuruh mereka membaca ratib dan beliau jamin Insya-Allah mereka akan selamat.
Ada sebuah kampung yang cukup yakin dengan Habib Umar al-Attas dan tidak tinggal dalam membaca ratibnya. Kecil, besar, tua dan muda setiap malam mereka membaca ratib beramai-ramai dengan suara yang kuat. Kebetulan kampung itu mempunyai musuh yang hendak menyerang mereka. Kumpulan musuh ini menghantar seorang pengintip untuk mencari rahsia tempat mereka supaya dapat diserang. Kebetulan pada waktu si pengintip datang dengan sembunyi-sembunyi mereka sedang membaca ratib dan sampai kepada zikir:
Ertinya: Dengan nama Allah, kami beriman kepada Allah dan barang siapa yang beriman kepada Allah tiada takut baginya!
Mendengar tiada takut baginya, dan diulangi sampai tiga kali, si pengintip terus menjadi takut dan kembali lalu menceritakan kepada orang-orangnya apa yang dia dengar dan mereka tidak jadi menyerang. Maka selamatlah kampung itu.
Nama-nama Ratib
Ratib al-Habib Umar bin Abdurrahman ini mempunyai banyak nama. Antaranya adalah:
Ertinya: Sesuatu yang sukar diperolehi dan kunci bagi pintu penghubung kepada Allah. Nama inilah yang dipilih oleh al-Habib Muhammad bin Salem al-Attas apabila menyusun Ratib al-Habib Umar dalam bahasa Arab, Melayu dan Tamil. Artinya: Kubu yang kukuh.
Ertinya: Belerang yang merah. Satu istilah bagi mentafsirkan sesuatu benda yang amat berharga yang sukar didapati pada sebarang waktu atau tempat. Artinya: Pati segala zikir.
Ertinya: Magnet rahsia-rahsia bagi mereka yang tetap mengamalkannya pada waktu malam dan siang. Artinya: Penawar bagi racun yang mujarrab. Menurut kata al-Habib Husein bin Abdullah al-Attas, nama ini dinamakan oleh gurunya al-Habib Ahmad bin Hasan apabila menerangkan kelebihan Ratib al-Habib Umar.
Artinya: Sumber pencapaian dan kunci bagi pintu penghubung kepada Allah. Nama ini hanya terdapat di Tajul A’ras oleh al-Habib Ali bin Husein yang menerangkan bahawa dalam kitab al-Qirtas yang beliau perolehi tertulis nama Ratib al-Attas sebagai Manhal al-Manal dan tidak Azizul Manal.
Sejarah Ratib
Ratib ini dikarang oleh al-Habib Umar bin Abdurrahman al-Attas dan sekarang telah berusia kira-kira 400 tahun. Ratib ini sehingga kini banyak dibaca di negara-negara seperti di Afrika termasuk Darussalam, Mombassa dan Afrika Selatan. Juga di England, Burma (Myanmar), India dan negara-negara Arab. Di Afrika ia disebarkan oleh murid-murid al-Habib Ahmad bin Hasan seperti al-Habib Ahmad Masyhur al-Haddad dan lain-lain. Di India, Kemboja dan Burma oleh al-Habib Abdullah bin Alawi al-Attas. Sehingga sekarang kumpulan-kumpulan ratib al-Habib Umar atau Zawiyah masih diamalkan di Rangoon dan di beberapa daerah di Burma. Tetapi mereka lebih terkenal di sana dengan Tariqah al-Attasiyah.
Ratib ini telah lama sampai di Malaya, Singapura, Brunei dan Indonesia. Antara keterangan ratib ini yang diterbitkan dalam bahasa Melayu di Singapura adalah sebuah kitab kecil yang bernama Fathu Rabbin-Nas yang dikarang oleh al-Habib Husein bin Abdullah bin Muhammad bin Mohsen bin Husein al-Attas. Tarikh selesai karangan ini adalah pada pagi Jumaat 20hb Jumadil Awal 1342 (20hb Disember 1923). Ia diterbitkan dengan perbelanjaan C.H Kizar Muhammad Ain Company pengedar kain pelekat cap kerusi yang beribu pejabat di Madras, India dan dicetak oleh Qalam Singapura.
Pada tahun 1939, al-Habib Muhammad bin Salim al-Attas telah menerbitkan sebuah kitab yang bernama Miftahul Imdad yang dicetak di Matbaah al-Huda di Pulau Pinang. Kitab ini mengandungi wirid-wirid datuk beliau al-Habib Ahmad bin Hasan al-Attas tetapi terdapat juga ratib al-habib Umar bin Abdurrahman al-Attas di dalamnya.
Mengikut al-Habib Muhammad bin Salem al-Attas, al-Habib Hasan bin Ahmad al-Attas pada suatu masa dahulu telah mencetak Ratib al-Attas menerusi percetakannya Mutaaba’ah al-Attas (Al-Attas Press) yang pejabatnya terletak di Wadi Hasan, Johor Bahru, Malaysia. Percetakan ini bergiat di Johor pada kira-kira tahun 1927.
Waktu Membaca Ratib al-Attas
Disebutkan di dalam kitab al-Qirtas: “Telah menjadi tradisi bagi para sesepuh kami, khususnya tradisi dari al-Habib Husein bin Umar membaca Ratib al-Attas adalah setelah solat Isya’. Kebiasaan itu dilakukan oleh Habib Husein beserta pengikut-pengikutnya secara turun-temurun kecuali di bulan Ramadhan. Adapun di bulan Ramadhan bacaan ratib itu dibaca sebelum solat Isya’. Tetapi bagi yang gemar berzikir banyak yang membaca ratib al-Attas ini di waktu pagi dan di waktu sore, sebab di antara kalimat-kalimat yang dizikirkan ada zikir-zikir yang disunnahkan untuk membacanya di waktu pagi dan di waktu sore seperti tertera di dalam hadis-hadis Nabi s.a.w.
Dikatakan oleh Habib Ali bin Hasan al-Attas di dalam kitab al-Qirtas bahawa Habib Umar suka membaca ratibnya secara rahsia tanpa suara, sebab beliau menginginkan bacaan ratibnya itu lebih berkesan di hati yang membacanya dan lebih ikhlas karena Allah. Hal itu sesuai dengan firman Allah:
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai”.(Al A’raf: 205)
Dan firman Allah:
“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai”. (Luqman: 19)
Jika ratib al-Attas ini dibaca secara berkelompok, maka hendaklah dibaca dengan suara yang tiada terlalu keras dan tiada terlalu pelan, sesuai dengan firman Allah:
“Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam solatmu dan janganlah pula selalu merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara keduanya”. (Al-Isra’: 110)
Ratib Habib Umar
Ratib Habib Umar yang diberi nama Azizul Manal Wa Fathu Bab al-Wisol seperti dikatakan oleh Habib Ali bin Hasan al-Attas di dalam kitab al-Qirtas bagian kedua juz pertama: “Ratib Habib Umar merupakan hadiah yang tertinggi dari Allah bagi umat Islam lewat Habib Umar.” Peninggalan beliau yang paling mahal hanyalah ratib yang beliau tinggalkan bagi umat ini. Ratib Habib Umar merupakan wirid yang banyak mendatangkan faedah bagi yang membacanya setiap waktu, terutama bagi yang sedang menghadapi kesulitan. Al-Habib Isa bin Muhammad al-Habsyi mengatakan bahawa Habib Umar banyak sekali menyebutkan akan keutamaan-keutamaan ratib ini. Pernah disebutkan bahawa ketika ada sekelompok orang datang kepada Habib Umar mengeluh kesulitan pencarian dan lamanya musim kemarau yang menimpa kepada mereka selama beberapa waktu. Mereka diperintah membaca Ratib beliau dan dzikir Tauhid. Setelah mereka mengerjakannya, maka dengan berkat bacaan itu, Allah memberi keluasan hidup bagi mereka.
Menurut Syeikh Ali Baras, jika Ratib Habib Umar dibacakan bagi penduduk suatu desa atau bagi suatu keluarga, maka desa itu atau keluarga itu akan dipelihara oleh Allah dengan peliharaan yang amat ketat. Selanjutnya Syeikh Ali berkata: “Pernah aku diceritai oleh sebagian orang bahawa ketika mereka takut menghadapi rampok yang akan menjarah rumah mereka, maka mereka membaca Ratib Habib Umar sehingga rumah mereka tidak sampai dijarah oleh kaum perampok itu meskipun jumlah mereka sebanyak 15 orang”.
Wahai orang-orang yang beriman perbanyaklah ingatan kamu kepada Allah SWT dan pujilah Dia pagi dan petang (Al-Ahzab : 41 )
Dipetik dari: Kelebihan Ratib: Huraian Ratib al-Habib Umar bin Abdul Rahman al-Attas, oleh Syed Hassan bin Muhammad al-Attas, Masjid Ba’alwi Singapura, terbitan Hamid Offset Service

di copy dari majelis Rasulullah SAW (Cikarang, Cibitung , Tambun )
https ://www.facebook.com/permalink.php?id